“Walkot Sebut Makassar Relatif Aman, 203 CCTV Dioptimalkan Awasi Titik Rawan”

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut Kota Makassar masih relatif aman kendati belakangan ada insiden penembakan petugas Dishub Makassar di jalanan. Pihaknya memaksimalkan 203 closed circuit television (CCTV) atau kamera pemantauan yang tersebar di sejumlah titik rawan.
“Itu fenomena (kasus penembakan) bukan hanya (terjadi di) Makassar, (tapi juga hampir) seluruh Indonesia. Tidak boleh justifikasi bahwa penembakan hanya di Makassar,” ucap Danny Pomanto saat dihubungi, Rabu (6/4/2022)

Dia percaya aparat kepolisian akan mengusut tuntas kasus tersebut yang dinilai sudah menemui titik terang. Di samping itu tetap menjaga situasi Makassar tetap aman dan kondusif.

“Polrestabes, Dansat Brimob dan Kabag Ops patroli satu kota, satu malam full. Orang lagi tidur, kita patroli langsung pimpin langsung TNI-Polri koordinasi di daerah rawan malam dan ini sudah aktif sampai sahur sudah berjalan terus,” urai dia.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pun memantau keamanan dan situasi warga Kota Makassar lewat CCTV. Ada sekitar 203 kamera pemantau yang disebar di setiap ruas jalan.

“Itu juga ada CCTV yang ada infokom kita maksimalkan sekarang untuk pasang itu CCTV di beberapa titik rawan,” ujar Danny.

Kamera pemantauan yang akan diperluas penempatannya di tiap lorong kelurahan Kota Makassar. Diharapkan ini memaksimalkan pengawasan.

“Itu ada anggaranya di kelurahan saya tidak tahu,kurang lebih Rp 300 atau Rp 400 juta anggaran kelurahan diantara itu pengadaan CCTV,” tandasnya.

Sebelumnya petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat melintas di pertigaan Jalan Danau-Jalan Manunggal 22, Kecamatan Tamalate, Makassar, sekitar pukul 10.54 Wita, Minggu (3/4). Kasus ini masih diusut kepolisian.

Insiden ini ditanggapi Danny sebagai peristiwa yang sifatnya situasional. Tidak serta merta menjadikan Makassar tidak aman.

“Masalah aman tidak aman, saya kira itu relatif. Karena kejadian begini kan tidak selalu terjadi, dan terjadi juga di Jawa, di mana penembakan-penembakan begini kan,” jelas Danny.
Sementara Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Makassar, Mahyuddin mengatakan, ada 203 CCTV yang disebar beroperasi di ruas Kota Makassar. Kamera ini dipasang di titik rawan jalan terjadinya kejahatan.

“Sudah pasang di beberapa titik rawan Barukang, Kandea, Perintis dan Urip (sumoharjo) sering terjadi perkelahian,” kata Mahyuddin.

Diskominfo juga telah melakukan pemasangan CCTV di sejumlah daerah perang kelompok masyarakat. Di antaranya perbatasan antara wilayah Bunga Ejaya-Bontoala, Tallo, Panakukang dan Ujung Tanah.

“Fungsinya CCTV dengan adanya ini orang berbuat jahat pasti akan takut karena di lihat ada mengawasi, keamanan warga pasti lebih nyaman,” ucapnya.

CCTV itu dipantau dalam sebuah ruangan khusus yang disebut war room di Balai Kota Makassar. Semua kejadian yang terpantau dalam kamera di 203 titik itu.

“Kami juga di sini kalau ada kejadian pas waktu terpantau anggota kami kemudian ditindaklanjuti kepolisian,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.